Friday, August 17, 2012

Sugeng Riyadin Fitri 1945 Jawa



Monggo bilih wonten ingkang ngersaaken PROPOLIS utawi MELIA BIYANG, kawulo aturi NYEKLIK www.kdpbiz.com/?page_id=217 utawi langsung ngunduh formulir pendaftaranipun ing NGRIKI.

Sunday, January 23, 2011

Tepi Samudra Sanubari

[Pedesaan "banarawa" telah dilalui oleh Bima. Makin kuat dan terasa aroma lautan. Gemerciknya riak tenang tepi pantai lagi menjelang siang, semakin menambah gairah hati Sang Bima. Akhirnya sampailah dia di tepi lautan. Menjadi serba ragu Bima, sehingga hanya berdiri mematung bagai "arca berhias". Berdiri termangu memendam keraguan. Sebentar mendongak, sebentar menunduk sembari menarik dan melepas napas-napas panjang.

Gunungan atau Kayon

Suatu hari, saya mengunduh aneka Kayon (gunungan) di pedalangan Indonesia dari: http://njowo.multiply.com/. Sungguh menakjubkan!

Nenek moyang saya dahulu dengan imajinasi mereka yang kontemplatif, berhasil menatahkan kehidupan segala makhluk dalam satu disain "meru" dua dimensi seperti berikut, Gunungan Sekar Jagad, atau Gunungan Gapuran, misalnya.



Gunungan Sekar Jagad

Gunungan Gapuran


Pradesan (Pradesh - Paradise - Firdaus)

Jagad Gumelar
Tubuh gunung berapi di Jawa terdiri dari lapisan-lapisan pyroklastika (lempung kedap air) dan aliran lava vulkanik yang kaya mineral dan subur ketika dibasahi air. Paduan unsur tanah yang demikian menjadikan lereng-lereng gunung sebagai reservoir alam dan merupakan tanah pertanian yang subur. Tanah yang demikian merupakan tempat mukim manusia (human settlements). Dari sini berawalnya peradaban (the beginning of a civilization) pertanian di Jawa.

Budaya pertanian beririgasi (persawahan) merupakan budaya bercocok tanam yang membutuhkan persyaratan kesuburan tanah dan ketersediaan air yang melimpah. Kondisi alam pulau Jawa yang vulkanis subur dan tropis bercurah hujan tinggi memenuhi persyaratan itu. Demikian pula ‘plasma nutfah’ berupa tanaman padi-padian tersedia berjenis-jenis hingga diberi nama ‘nusa java’ yang bermakna ‘pulau padi-padian’. Maka merupakan karya ‘cipta rasa karsa’ Jawa sendiri menemukan sistim bercocok tanam padi beririgasi tersebut. Kenyataan yang diketemukan di pulau-pulau lain tetangga Jawa, sistim bercocok tanam padi kebanyakan dengan sistim perladangan.

Friday, January 14, 2011

Inulus miracculus...

Tulisan lawas: Cerita Pendek
Kalathida Reformasi “Inulus Miracculus”
Oleh: Jiwo Winenang

Perkenalkan, nama saya Jiwo Winenang. Namun karena teman-teman sering memanggil dengan “Win” bukannya Jiwo atau Nanang, jadi keterusan dalam menulis panggilan saya itu mereka memlesetkan dengan ejaan Soewandi, menadi “Oein”. Saya adalah seorang abdi atau panakawan dari Ki Denggleng Pagelaran yang sebenarnya bernama Ragil Pamungkas. Sebenarnya saya – bersama dengan paman jauh saya yang bernama Soeloyo – bukanlah sekedar panakawan, karena sejak kecil Den Ragil, demikian kami memanggil Ki Denggleng Pagelaran, kami berdualah yang lebih banyak mengasuh atau momong, karena kesibukan orang tua Den Ragil yang full-time sebagai guru Sekolah Dasar (SD).

Gunggunge Aksoro

Nalika nang Ishigaki - Okinawa, pas istirahat kopi (coffee break) aku biyen nate rembugan karo Pak Mohammad Abdhul Kasheem Chudhory, kancaku riset nang saka Bangladesh. Nggonku ketarik rembugan jalaran weruh Pak Kasheem lagi maca koran online saka Bangladesh. Eman dene tulisane tulisan Benggala, yaiku tulisan kang dianggo ambek wong Bangladesh lan sebagian wong India cedhak-cedhak Bangalore lan Calcuta (Kalkata - saiki), ngono tukku krungu ngendikane Pak Kasheem. Mbuh bener apa luput, sing cetha Pak Kasheem iki sawijining dosen Universitas Pertanian ing Bangladesh sing papane luwih cedhak nang Calcuta-India tinimbang nang Dacca (Kaya Pekanbaru luwih cedhak nang Kualalumpur ketimbang nang Jakarta, ngono pepadhane).

Boso Sansekerta #2

Sansekerta dudu mboke bahasa, ning....
Dewanegari dudu mboke aksara Brahmi, ning....

Tulisan iki sumbere saka artikel kelompoke wong-wong pergerakan anti Brahmin, sinebut Ambedkar utawa Dalistan, sing ditulis dening Syam Rao, judule: "The Anti-Sanskrit Scripture".